Turnamen ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk meramaikan Piala Dunia U-17 tahun 2023. Dalam upaya menyambut ajang bergengsi tersebut, pemerintah kota mengundang partisipasi para pelajar di Kota Pahlawan.
Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, menyatakan bahwa tim-tim yang berhasil lolos dari fase Turnamen Sepak Bola antar Kelurahan akan mewakili masing-masing kecamatan dalam turnamen ini.
"Pertandingan ini bertujuan untuk memupuk persahabatan dan menginspirasi para pelajar Surabaya. Kami berharap turnamen ini menjadi ladang penemuan bakat-bakat baru di bidang sepak bola," ujarnya.
Adapun ketentuan mengenai pemain tidak jauh berbeda dengan turnamen sebelumnya. Setiap kecamatan diwajibkan menyediakan tim dengan jumlah pemain maksimal 22 orang dan minimal 18 orang, serta dua orang pelatih. Durasi pertandingan adalah 25x2 menit.
"Pemain harus memiliki surat rekomendasi dari kecamatan berdasarkan Kartu Keluarga (KK) dan fotokopi ijazah terakhir, serta diantar oleh pejabat kecamatan saat pertandingan berlangsung. Selain itu, para pemain dan official harus hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai," tambahnya.
Melalui Turnamen Sepak Bola Antar Kecamatan ini, pemerintah kota berharap dapat menemukan bibit-bibit baru yang dapat mengharumkan nama Surabaya, terutama dengan peran pentingnya sebagai salah satu venue dalam Piala Dunia U-17 di Indonesia.
"Dengan adanya kegiatan ini, kami juga berupaya melakukan talent scouting untuk mengidentifikasi bakat-bakat potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kami berharap bakat-bakat baru ini bermunculan dari berbagai kampung di Surabaya," tutupnya. (*)
